Mindset Seorang Blogger Kalau Ingin Trafik Organik dan Uang

Kamu sebaiknya memiliki mindset yang baik sebelum mulai ngeblog. Ketika ingin mendapatkan trafik organik dan uang dari blog, kamu tidak bisa ngeblog dengan seenaknya.

Ngeblog Dengan Tujuan Uang, Idealkah?

Apakah kamu masih mempunyai keraguan, ingin mendapatkan uang dari blog, tapi jika serius menjadikan uang sebagai tujuan kamu takut ngeblogmu jadi mengorbankan kualitas?

Sebenarnya seperti profesi pada umumnya, dan seperti mencari uang pada umumnya. Tergantung pada kamu sendiri apakah dalam prosesnya kamu tetap mengedepankan kualitas atau tidak peduli dengan kualitas yang penting uang mengalir.

Sangat bisa menjadikan uang sebagai tujuan utama tapi artikel blog tetap berkualitas dan bermanfaat. Contoh profesi penulis, banyak yang menjadikan menulis sebagai pekerjaan, dan mereka bisa menghasilkan buku-buku berkualitas yang laris.

Masih pada tahu majalah? Dulu banyak majalah yang terbit dengan berbagai tema atau niche seperti Horison (sastra), Annida (cerpen Islami), Forbes Indonesia (ekonomi dan keuangan), Infovet (peternakan), Femina (wanita), Info Akuakultur (perikanan budidaya), Bobo (anak-anak), dan banyak lagi. Sebagian majalah tersebut sekarang masih ada yang terbit.

Majalah-majalah tersebut kemungkinan diterbitkan dengan tujuan diantaranya bisnis, profit, komersial. Namun tulisan di dalamnya tidak sembarangan dan asal-asalan. Artikelnya ditulis dengan sungguh-sungguh, disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, dan melalui proses editing yang cukup ketat.

Majalah bisa menghasilkan uang dengan konsisten menyajikan artikel berkualitas pada pembacanya. Blog pun demikian, sangat bisa menghasilkan uang dengan publish artikel-artikel berkualitas.

Ditambah lagi, ngeblog dengan tujuan mencari uang bisa menjadi tujuan mulia. Saya sendiri menjadikan blog sebagai salah satu sumber nafkah untuk keluarga saya. Dan mencari nafkah untuk keluarga itu mulia.

Berpikir Seperti Bisnis

Ketika serius ingin mendapatkan uang dari blog sebaiknya kamu memperlakukan blog sebagai bisnis, tidak sekedar hobi. Tidak sepenuhnya bisnis banget tapi ada beberapa hal penting dari menjalankan bisnis yang diterapkan pada blog.

Pertama adalah siap capek dan berproses. Karena mencari uang baik dengan ngeblog atau sumber lainnya memang capek. Ada hal-hal yang mau tidak mau harus dilakukan, bisa membosankan, yang akhirnya mendatangkan capek. Prosesnya juga tidak sebentar paling tidak membutuhkan waktu beberapa bulan baru mulai terlihat hasilnya.

Kedua harus direncanakan langkah-langkahnya. Perencanaan blog dari pengalaman saya membantu untuk tetap terarah, menghindari berhenti di tengah jalan karena tidak tahu apa yang dilakukan, meminimalkan kegagalan, dan menjaga semangat.

Ketiga seperti layaknya bisnis keputusan (terutama keputusan monetasi) diambil berdasarkan data, bukan perasaan. Misalnya blogmu yang bertema parenting mempunyai trafik yang tinggi, dan artikel yang paling digemari adalah tentang bayi. Maka idealnya kamu memprioritaskan berjualan produk-produk untuk bayi, bukan produk yang tidak tepat misalnya spare part sepeda motor meskipun kamu punya kenalan sales spare part yang bersedia memberi diskon besar.

Keempat manfaatkan privilege (keistimewaan) yang kamu miliki. Tujuannya agar pertumbuhan blogmu menjadi lebih cepat dan tujuan juga cepat tercapai.

  • Kamu punya banyak teman blogger, minta mereka untuk memberi backlink pada blogmu. Bisa dengan link placement, guest post, dll.
  • Kamu punya paman yang perpustakaan pribadinya berisi ribuan buku. Manfaatkan itu untuk riset artikel blogmu.
  • Cari apa saja yang kamu dan sekitarmu miliki yang bisa digunakan untuk membantu perjalanan ngeblogmu.

Kelima siap untuk gagal. Sebagus apapun perencanaanmu dan panduan blogging yang menjadi peganganmu kemungkinan untuk gagal itu tetap ada. Kegagalan akan memberikanmu banyak pelajaran, sehingga ketika mulai lagi kamu tidak mulai dari nol melainkan sudah berbekal pengalaman.

Bagaimana Menyisihkan Waktu

Saya yakin di antara kita hanya sedikit yang menjadi full time blogger. Kebanyakan ngeblog sambil melakukan kegiatan lain. Ada yang bekerja penuh atau paruh waktu, mengurus anak dan rumah tangga, sambil sekolah atau kuliah, dan lain-lain.

Kadang setelah bekerja seharian sampai di rumah sudah terlalu capek untuk ngeblog, sehingga bisanya ngeblog hanya di akhir pekan. Atau seorang ibu harus menunggu anak-anaknya tidur baru bisa membuka laptop.

Saya juga begitu, ngeblog saya lakukan di waktu luang yang kadang ada kadang tidak. Karena sejak 2012 saya sakit lumayan parah sehingga sekarang pun tidak bisa beraktivitas layaknya orang lain misalnya sekedar berjalan santai ke warung dengan nyaman.

Mau tidak mau saya ngeblog sesempatnya yaitu ketika lumayan fit dan tidak sedang kambuh. Sering juga saya ngeblog dalam keadaan agak lemas dan demam.

Jika ada modal saya maunya outsource saja. Penulisan artikel, link building dan lain-lain saya sewa jasa orang. Tapi karena modal pas-pasan saya berusaha mengakali keadaan.

Misalnya link building bagi saya adalah bagian terberat dari ngeblog. Saya biasanya menggunakan teknik guest post. Namun menulis artikel untuk blog sendiri saja sudah capek bagaimana mau menulis untuk blog orang lain?

Saya cek setiap bulannya saya mampu menulis berapa artikel untuk blog saya? Misalnya rata-rata empat, maka selanjutnya saya bagi setiap bulannya menulis 2 artikel untuk blog sendiri dan 2 artikel untuk guest post. Saya juga mengakali bagaimana menulis artikel dan lain-lain agar lebih mudah, lebih cepat, dan tidak terlalu melelahkan.

Jadi ngeblog saja sesuai dengan kecepatanmu sendiri. Toh ini bukan perlombaan yang harus cepat-cepatan. Bagaimanapun ngeblog juga harus tetap menyenangkan dan bukan menjadi sumber stres tambahan.

Saya yakin kamu akan bisa mengakali dan menemukan waktu untuk ngeblog di sela kesibukan dan kesulitanmu. Intinya adalah bagaimana memanfaatkan waktu dengan baik. Ada yang waktu senggangnya banyak tapi tidak produktif, ada yang waktunya sempit tapi bisa berkarya.

Kendala Internal dan Eksternal

Saya ingin bercerita sebagian kendala yang saya alami selama ngeblog dan cara saya mengatasinya. Semoga ada manfaatnya.

Pernahkah mengalami, ingin menulis sesuatu yang menurutmu bermanfaat di blog tapi tidak jadi karena tidak pede? Ragu kalau informasi yang kamu bagikan ternyata orang sudah pada tahu. Ragu karena kamu merasa dirimu bukan pakar. Ragu jangan-jangan tulisanmu tidak ada manfaatnya buat orang lain.

Saya pernah, sering malah. Namun kemudian saya menyadari di luar sana banyak sekali newbie atau pemula. Di bidang apa saja seperti merawat kucing, parenting, fashion, teknologi, smartphone, dll. Mereka butuh informasi yang tampaknya remeh seperti kita ketika dulu masih awam juga membutuhkannya.

Apalagi newbie itu terus-menerus lahir. Ada saja orang yang tiba-tiba ingin mengerti tentang hal yang baru. Regenerasi newbie itu ada. Untuk newbie, informasi dasar itu mereka butuhkan. Mereka bakal pusing kalau tiba-tiba disuguhi informasi yang langsung advance.

Bahkan orang sepintar apapun tidak bakal mengerti semua hal. Konsultan peternakan unggas ternama belum tentu tahu caranya memukul/melakukan jab yang baik dalam tinju. Ahli keuangan belum tentu tahu kandang apa yang terbaik untuk ayam petelur komersial. Seorang ustadz belum tentu tahu bolehkah kucing makan durian?

Kamu juga tidak perlu jadi pakar untuk mengedukasi pembaca blogmu. Punya pengetahuan di atas sebagian orang saja udah cukup. Lagipula pengetahuanmu nanti akan bertambah seiring waktu. Sekarang cuma tahu sedikit dua tahun lagi sudah jauh lebih pintar.

Saya dulu bodoh soal memelihara kucing. Begitu lebih tahu sedikit langsung percaya diri membuat blog yang membahas kucing di Fanicat.com. Yang saya tulis biasa-biasa saja, bukan bahasan yang in depth karena pengetahuan saya kalah jauh dengan dokter hewan.

Lama-lama saya makin familiar dengan dunia kucing. Makin tahu di mana dan bagaimana mecari bahan dan ide tulisan.

Selain itu saya juga beberapa kali terkena shiny object syndrome, berlari ke sana ke mari mengejar benda-benda yang wah dan berkilau. Ketika sedang tekun membangun blog niche kucing, saya melihat kok blog dengan tema campuran lebih sering mendapatkan job sponsored post.

Saya pun membeli domain dan membuat blog baru yang isinya ada wisata, kuliner, pengembangan diri, parenting, dll. Akibatnya saya membuang banyak waktu karena di blog yang baru saya tidak bisa menikmati membuat kontennya dan tidak lama kemudian blog itu terbengkalai.

Saya meloncat dari satu project ke project lain sementara project yang utama saja masih belum jadi apa-apa. Karena selalu berpindah di tengah jalan maka tidak ada satu pun tujuan yang tercapai. Saya tidak konsisten berada pada satu titik sehingga saya tidak tumbuh dengan baik.

Saya juga pernah merasa tidak percaya diri dengan tulisan saya, yang saya anggap jelek sekali. Sempat sedih dan malas ngeblog karenanya.

Baru kemudian saya sadari bahwa itu wajar, orang yang tidak terbiasa menulis tentu tulisan-tulisannya kurang bagus. Namun jika dia terus berlatih menulis apalagi ditambah dengan belajar bagaimana menulis yang baik, lama-lama tulisannya akan lebih bagus.

Jika kamu merasa tulisanmu masih belum bagus, baik isi maupun gaya penulisannya, menulis saja terus dan targetkan sampai menghasilkan 100 tulisan. Nanti kamu akan mengalami sendiri bahwa tulisanmu seiring waktu makin kuat dan makin bagus isinya.

Strategi Monetasi Blog

Saya memasukkan gambaran strategi monetasi blog di artikel tentang mindset blogger ini karena dua alasan.

Pertama, mungkin banyak blogger yang ingin mendapatkan uang dari blog tapi berpikirnya, “Yang penting nulis aja dulu. Uang nanti akan datang sendiri, entah gimana caranya.”

Saya pernah seperti itu. Yang penting terus menulis, sambil berharap suatu saat blog bisa menghasilkan.

Hal seperti itu tidak salah. Tapi kalau ingin lebih cepat dan lebih maksimal mendapatkan uang dari blog, harus ditanamkan sejak awal dalam pikiran bahwa salah satu tujuan utamamu ngeblog adalah untuk mencari uang.

Bila seorang pedagang bakso keluar dari rumah mendorong gerobaknya dengan mindset yang penting jalan saja dulu, mudah-mudahan hari ini banyak pembeli. Kemungkinan, secara logika manusia, hasil penjualannya kurang maksimal.

Beda jika ia sejak keluar dari rumah berniat untuk mencari uang. Dia tidak akan sekedar berkeliling mendorong gerobaknya. Cara berjualannya akan lebih strategis, lebih terarah.

Dia akan masuk ke gang-gang dan perumahan dimana dia sering mendapatkan pembeli sebelumnya. Dia akan membawa gerobaknya berhenti di depan perkantoran di jam makan siang. Dia akan menabuh mangkuknya, atau kentongan bambu kecilnya, di depan kos-kosan yang penghuninya sering jajan baksonya.

Kedua, saya ingin sejak awal di pikiranmu tertanam tahapan monetasi blog yang lebih efektif dan efisien. Goal monetasi blog yang saya pegang adalah agar blog bisa mendapatkan penghasilan yang konsisten secepat mungkin. Karena itu tahapan monetasi blog yang saya sarankan pertama adalah affiliate marketing, kemudian sponsored post dan ads. Setelah itu baru bentuk-bentuk monetasi lain.

Sejak tahap awal ngeblog sebaiknya kamu sudah memonetasi blogmu dengan affiliate marketing. Yaitu menjualkan produk/jasa pihak lain dan mendapatkan komisi jika terjadi penjualan.

Jadi kamu dari awal sudah membuat artikel-artikel review produk atau jasa, yang di dalam artikel kamu masukkan link afiliasimu. Jika orang klik link tersebut lalu membeli produknya kamu akan mendapatkan sedikit komisi penjualan.

Kenapa affiliate marketing menjadi pilihan metode monetasi di awal ngeblog? Kok bukan Adsense atau sponsored post lebih dahulu? Karena blog baru trafiknya akan masih kecil.

Adsense, apalagi untuk blog berbahasa Indonesia yang nilai per kliknya kecil, membutuhkan trafik yang besar sekali untuk bisa menghasilkan uang yang layak.

Sponsored post juga membutuhkan trafik meski mungkin tidak sebanyak yang dibutuhkan Adsense. Brand biasanya tidak mau atau kurang suka memberi job pada blog yang tidak ada trafiknya atau ada tapi kecil sekali.

Sedangkan dengan affiliate marketing kita mencari uang mengandalkan artikel-artikel review produk/jasa. Misalnya hanya satu saja artikel review di blogmu yang rangking keywordnya bagus, satu artikel itu sudah bisa menghasilkan uang untukmu.

Meskipun trafiknya hanya 100-500 per bulan, tapi trafik yang didapatkan adalah trafik tertarget yaitu orang-orang yang ingin membeli sesuatu. Sehingga kemungkinan terjadinya penjualan melalui link afiliasimu cukup besar.

Setelah blogmu mulai mendapatkan trafik organik, misalnya 1000 per bulan. Kamu bisa mulai memonetasinya dengan sponsored post. Di fase ini kamu juga bisa mendaftar ke ads network seperti Adsense dan mungkin akan cepat diterima.

Penghasilan Adsense untuk blog berbahasa Indonesia sendiri jauh lebih kecil dibandingkan blog berbahasa Inggris. Yang saya tahu cukup banyak blog yang sudah bertahun-tahun dimonetasi dengan Adsense tapi belum pernah payout. Ada juga yang payout beberapa bulan sekali saja.

Karena itu bagi blogger permula saya menganjurkan agar ads ditargetkan untuk jangka panjang. Penghasilan utama didapatkan dari affiliate marketing dan sponsored post dahulu sambil terus membangun blog sehingga lama-lama penghasilan dari ads ikut meningkat.

Kelak jika blogmu sudah mapan punya trafik yang bagus dan pengalaman monetasimu sudah cukup banyak, kamu bisa memonetasi blogmu dengan berbagai cara lain. Bisa dengan jualan ebook, kursus online, jualan jasa, jualan produkmu sendiri, membuat online shop di blog, dsb.

Artikel ini bersumber dari ebook saya Blog to Profit yang bisa didapatkan gratis disini.

One comment

  1. trims mas pur udah berbagi cerita dan tulisan mindset dari sudut pandang dan pengalaman mas..

    blog kalo utk saya emang masih kebutuhan untuk menyalurkan hoby membuat karya tulis dan menambah kosakata yang berkualitas, tapi sya sisipkan juga kepentingan bisnis dan relasi didalamnya, mungkin persentase hoby berbanding bisnis kisaran 70:30

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *