Riset Keyword Untuk Blog #1 Pahami & Analisa Search Intent

Keyword sangat penting untuk blog yang fokus ke monetasi. Karena monetasi membutuhkan trafik organik. Dan trafik organik bisa dimiliki jika kamu menulis artikel-artikel berbasis keyword dan mengoptimasinya sehingga rangking keyword untuk artikel tersebut bagus sehingga mendatangkan trafik.

Keyword Tool

Pertama-tama, untuk bisa meriset keyword dengan baik dibutuhkan tool. Mungkin bisa saja meriset keyword tanpa tool tapi akan memakan waktu jauh lebih lama.

Tool sendiri tidak memberi data 100% akurat, tapi keakuratannya lumayan mendekati dan data yang diberikan sangat membantu kita untuk memilih keyword yang terbaik dalam waktu singkat.

Dari beberapa tool yang pernah saya coba menurut saya yang terbaik adalah Ahrefs. Dengan Ahrefs saya sering meriset keyword, mengintip keyword yang dimiliki kompetitor, mengaudit dan mencari peluang backlink, dll. Cukup mudah digunakan dan fitur-fiturnya membantu untuk mempersingkat pekerjaan.

Tool favorit kedua saya adalah SEMRush. Tapi Ahrefs dan SEMRush harganya mahal sekali, apalagi Ahrefs sudah tidak ada versi trialnya, kalau SEMRush sepertinya masih ada yang trial.

Disini saya ingin memberi alternatif keyword tool yang gratis dan yang berbayar tapi murah:

  • Keysearch. Ada trial.
  • Keywords Everywhere.
  • Ubersuggest. Ada trial, ada versi gratis.
  • SERanking. Ada trial.
  • KWFinder. Ada trial.

Kamu bisa juga mencoba tool selain yang di atas, pada dasarnya cara kerja keyword tool mirip-mirip satu sama lain. Semakin sering kamu meriset keyword, skill riset keyword-mu akan semakin bagus sehingga kamu bisa berimprovisasi dan memanfaatkan tool dengan lebih maksimal.

Untuk yang belum berpengalaman meriset keyword saya sarankan untuk memakai versi gratis dahulu. Misalnya hari ini kamu memakai gratisan dari Keysearch, Ubersuggest, KWFinder, dan SERanking. Kalau jatah harian sudah habis bisa dilanjut besoknya untuk meriset keyword.

Baru setelah terbiasa silakan kalau mau beli tool kesukaanmu. Saya sendiri memilih keyword tool untuk sehari-hari sesuai budget yang ada. Kalau sedang ada pekerjaan yang budget-nya besar ya saya beli Ahrefs, kalau budget tipis saya pakai yang murah seperti Keysearch atau Ubersuggest yang gratisan.

Memahami Search Intent

Sebelum mulai meriset keyword kamu harus paham dulu apa itu search intent.

Search = cari, intent = niat/tujuan/maksud. Search intent = niat/tujuan/maksud pencarian.

Search intent artinya niat atau tujuan atau maksud seseorang ketika mencari di search engine dengan keyword tertentu. Yaitu ketika Googling dengan keyword tertentu orang itu ingin mendapatkan informasi yang seperti apa? Ingin mendapatkan konten yang seperti apa? Ingin membaca artikel yang seperti apa?

Misalnya ketika searching dengan keyword ‘laptop gaming murah’ tentu kamu ingin mendapatkan informasi terkait harga laptop gaming yang murah, di mana membelinya, merk yang bagus apa. Bukan ingin mendapatkan informasi sejarah dan penemu laptop gaming.

Ketika kamu searching dengan keyword ‘cara membuat donat tanpa telur’ tentu kamu mencari informasi resep dan cara membuat donat yang tidak memakai telur. Bukan ingin membeli donat.

Ketika orang mencari dengan keyword tertentu, Google akan menafsirkan maksud pencariannya dan menampilkan hasil yang sesuai dengan intent/maksud keyword tersebut.

Search intent sebuah keyword sangat penting untuk dipahami, karena akan membantumu membuat konten yang efektif sesuai yang diinginkan oleh pembaca. Jika orang mendapatkan artikel yang relevan dengan apa yang dicarinya maka potensi dia untuk membuka dan membaca artikel tersebut lebih besar. Jadi kita akan mendapatkan pembaca yang tertarget.

Search intent menurut saya juga menjadi ranking factor Google yang penting. Artikel yang tidak memenuhi search intent keywordnya sulit untuk mendapatkan rangking yang bagus.

Contohnya kamu ingin membuat artikel berdasarkan keyword ‘bolehkah kucing makan nasi’. Ketika orang Googling dengan keyword tersebut dia ingin membaca artikel yang memberi jawaban boleh atau tidak kucing makan nasi dan apa alasannya.

Kamu harus membuat artikel yang menjawab pertanyaan ‘bolehkah kucing makan nasi?’ agar bisa memperoleh rangking yang bagus di Google. Jika kamu malah mengisi artikelmu dengan gambar-gambar kucing makan nasi saja artikelmu akan sulit untuk mendapatkan posisi rangking yang bagus.

Untuk sekedar pengetahuan, intent sendiri bisa dibagi menjadi empat:

  • Navigational intent.
    Orang ingin menemukan sesuatu misalnya alamat restoran, website sebuah perusahaan, dsb. Contoh keyword: alamat kantor pt lorem ipsum, website perusahaan anu.
  • Informational intent.
    Orang ingin belajar atau membutuhkan informasi tentang sesuatu. Contoh keyword: cara membuat blog, wordpress theme yang bagus untuk blog.
  • Transactional intent.
    Orang ingin melakukan aksi tertentu misalnya ingin membeli barang, ingin pergi ke restoran, ingin menonton film di bioskop, mengontak customer service, dsb. Contoh keyword: beli kurma ajwa, restoran ayam geprek depok jawa barat, bioskop di bandung, nomor telepon cs pt lorem ipsum.
  • Commercial intent.
    Orang ingin mencari informasi sebelum memutuskan membeli sesuatu. Kamu mungkin kalau ingin membeli sesuatu mencari tahu dulu tentang produk/jasa tersebut sebelum memutuskan jadi membeli atau tidak. Contoh keyword: sepatu nike vs sepatu adidas, review skincare xxx, makanan kucing terbaik, laundry kiloan denpasar yang bagus dan murah.

Tapi pembagian di atas tidak kaku ya, kadang bisa ada keyword yang tidak jelas apa intent-nya. Ada juga keyword yang mempunyai intent lebih dari satu. Artikel blog biasanya lebih banyak berkutat di informational intent dan commercial intent.

Search intent ini tidak begitu sulit kok, biasanya sebuah keyword gampang ditebak apa intent-nya. Coba kamu Googling dengan beberapa keword di bawah ini dan tebak search intent-nya apa:

  • makanan kucing equilibrio
  • cara menyimpan telur tanpa kulkas
  • jual sepeda listrik
  • hp 2 jutaan terbaik

Tidak usah takut salah saat menentukan search intent sebuah keyword. Semakin banyak praktek nanti juga terbiasa.

Praktek Menganalisa Search Intent

Sekarang kita akan praktek bagaimana menentukan search intent sebuah keyword dan konten atau artikel apa yang cocok untuk keyword tersebut.

Saya akan memberi contoh menganalisa search intent dua keyword.

Keyword yang pertama adalah ‘makanan kucing’. Berikut hasil halaman pertama Google SERP ketika saya Googling menggunakan keyword tersebut:

search intent keyword

Untuk images, people also ask, dan maps pack bisa diabaikan. Kita fokus pada website yang tampil di halaman pertama hasil pencarian Google saja.

Kamu bisa melihat yang tampil adalah marketplace dan artikel review produk. Intent-nya lebih ke commercial, bukan transactional.

Karena tujuan orang Googling dengan keyword ‘makanan kucing’ memang ingin membeli makanan kucing, tapi dia belum tahu makanan kucing seperti apa yang akan dibelinya. Dia mencari rekomendasi berbagai jenis makanan kucing yang bisa dipilihnya.

Maka Google pun menampilkan halaman website yang memuat rekomendasi makanan-makanan kucing. Yaitu artikel-artikel review dan halaman marketplace yang memberikan list pilihan makanan kucing.

Sebagai blogger, kita berkesempatan untuk menargetkan keyword ‘makanan kucing’ dengan membuat artikel review atau rekomendasi. Sekarang kita lihat artikel seperti apa yang tampil di halaman pertama Google.

Pertama analisa title-nya. Ternyata polanya yang paling banyak muncul di title adalah keyword ‘makanan kucing’, angka, dan kata rekomendasi.

Saya membuka dan membaca sekilas artikel-artikel reviewnya. Polanya sama yaitu memberikan rekomendasi beberapa makanan kucing.

Jika saya ingin menargetkan keyword ‘makanan kucing’ maka saya akan membuat artikel dengan pola yang mirip, dengan title yang polanya mirip juga.

Title yang akan saya gunakan: 60 Rekomendasi Makanan Kucing & Link Marketplace Official.

Artikel yang akan saya buat berisi rekomendasi makanan-makanan kucing. Formatnya kurang lebih:

  • Intro.
  • Makanan kucing A.
    Deskripsi (kelebihan, manfaat, dry food atau wet food, untuk kucing usia berapa, kandungannya, dll).
    Link produk mengarah ke marketplace.
  • Makanan kucing B.
    Deskripsi dan link produk.
  • Makanan kucing C.
    Deskripsi dan link produk.
  • Dan seterusnya….
  • Penutup.

Keyword kedua yang saya analisa search intent-nya adalah ‘cara melatih kucing bersalaman’. Berikut hasil halaman pertama Google SERP:

search intent keyword

Tanpa menganalisa SERP pun sudah jelas intent-nya adalah informasional. Kalau kita cek SERP pun terbukti yang tampil semuanya adalah artikel informasional dan 1 video tutorial.

Yuk analisa title-nya. Polanya dalam title ada keyword ‘cara melatih kucing bersalaman’, dan angka. Sedangkan pola artikelnya adalah panduan langkah demi langkah melatih kucing agar bisa diperintah untuk bersalaman.

Pada SERP di browser saya paling atas adalah featured snippet, rangking 1 Wikihow, rangking 2 Arenahewan.com, dan rangking 3 blog saya Fanicat.com.

Saat menulis artikel berdasarkan keyword ‘cara melatih kucing bersalaman’ saya menggunakan title: 3 Langkah Cara Melatih Kucing Bersalaman. Title saya mengandung angka dan keyword. Artikelnya sendiri berisi cara melatih kucing untuk bersalaman dalam 3 tahap.

Sudah paham kan ya cara menganalisa search intent sebuah keyword? Kamu bisa mencoba sendiri menganalisa beberapa keyword agar terbiasa dan makin paham.

Tapi apakah semua keyword harus dicek intent-nya dengan detail? Tidak juga.

Untuk keyword yang intent-nya sulit dipahami akan saya cek dengan detail. Yaitu dengan menganalisa SERP dan membaca artikel-artikel yang tampil di SERP. Namun kebanyakan keyword, yaitu keyword yang intent-nya cukup jelas, saya cuma mengecek SERP sebentar tanpa membuka artikelnya.

Artikel ini bersumber dari ebook saya Blog to Profit yang bisa didapatkan gratis disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *