Saya pernah berjualan sabuk (ikat pinggang) berkeliling kota menawarkan untuk menyuplai ke pedagang-pedagang kali lima. Pernah berjualan pakaian wanita menawarkan ke kos-kosan wanita. Semuanya gagal, tidak menghasilkan satu pun penjualan, dan saya cepat menyerah.
Mungkin banyak yang seperti saya dahulu, mulai jadi sales tapi bekalnya bisa dibilang nol. Maka saya menulis beberapa tips sales pemula di artikel ini. Fokusnya lebih ke mental atau mindset, karena teknik sales seperti apapun menurut saya tidak akan maksimal tanpa memiliki dasar mindset yang baik.
Jangan Takut Ditolak
Ya, berjualan itu jangan takut ditolak, karena bisa dipastikan akan lebih banyak yang menolak daripada yang membeli. Takut ditolak akan membuatmu ragu bahkan tidak berani menawarkan jasa atau produk ke orang.
Tidak mau menawarkan sudah jelas tidak akan ada yang membeli. Kalau berani menawarkan memang mungkin ditolak, tapi ada kemungkinan juga laku.
Saat jualanmu tidak laku evaluasi apa ada kesalahan yang kamu buat saat menjual. Kalau tidak ada, attitude-mu betul-betul sudah bagus, berarti kamu sudah bekerja dengan baik. Selanjutnya move on ke customer lain dengan attitude yang sama.
Jangan Diambil Hati, Jangan Baper
Saat menawarkan apa yang kamu jual ke banyak orang akan ada yang merespon dengan buruk, meski kamu sudah berusaha sebaik dan sesopan mungkin. Misalnya ketus, meremehkan, membentak, ghosting, dll. Respon dengan sopan tapi jangan diambil hati, hal itu cuma bagian dari pekerjaan dan proses, kalau diambil hati malah kamu akan capek sendiri.
Jadi Pendengar Yang Baik
Usahakan jadi pendengar yang baik, lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Saya kalau ada sales yang nyerocos ngomong terus juga tidak nyaman, kamu juga kan?
Biarkan kalau customer bicara dan dengarkan mereka dengan baik. Ketika mereka bicara mereka akan nyaman, jika sudah nyaman mereka akan lebih mudah menyukaimu yang akibatnya akan lebih mudah membeli darimu.
Istri saya juga sesekali berjualan produk kantornya. Suatu hari dia menawarkan produk tersebut pada seorang customer melalui WA. Setelah chat beberapa lama customer menelepon, curhat tentang keadaan kantornya.
Istri saya mendengarkan dan menanggapi dengan baik. Lama-lama obrolan jadi makin akrab, istri saya diundang ke tempat customer. Meski saat itu tidak terjadi penjualan tapi trust sudah terbentuk, beberapa lapisan penolakan customer sudah tertembus, dan hal ini bagus untuk ke depannya.
Membantu Orang Untuk Membeli dan Memecahkan Masalah
Memang sales pekerjaannya menjual tapi tidak sekedar menawarkan produknya pada orang untuk dibeli. Lebih dari itu, niatkan untuk membantu customer dalam melakukan pembelian.
Yang utama adalah identifikasi masalah customer, dan apakah produkmu bisa membantu memecahkan masalah tersebut. Jika iya, maka tawarkan produkmu sebagai solusi dari masalah mereka.
Persiapan Sematang Mungkin
Sebelum bertemu customer lakukan persiapan sebaik mungkin. Kuasai produknya apa fiturnya, keunggulannya, manfaatnya bagi customer. Lakukan riset untuk mengetahui lebih jauh siapa customer itu, apa masalahnya, bagaimana produkmu bisa jadi solusi, produk yang mana yang paling cocok ditawarkan, bagaimana perusahannya, dan sebagainya.
Kegagalan Adalah Feedback
Jangan perlakukan kegagalan sebagai kegagalan, tapi sebagai feedback, sebagai masukan. Pertama tentunya agar tidak menjadi bebanmu, agar tidak stres.
Kedua, selain dari kesuksesan kamu juga bisa belajar dari kegagalan. Identifikasi kesalahan apa saja yang kamu buat, hal-hal apa saja yang sebenarnya kamu bisa melakukannya lebih baik lagi. Pastikan ke depannya tidak melakukan kesalahan yang sama.
Jangan Pernah Meremehkan Customer
Perlakukan setiap customer dengan sama baiknya, ini adalah sikap yang sangat baik. Apakah mereka dari perusahaan kecil atau besar, orangnya tampak miskin atau tampak kaya. Kamu tidak pernah tahu sebesar apa dan apa saja peluang yang dibawa setiap customer.
Siap Ditarget
Sales harus mau diberi target penjualan. Bahkan kalau perusahaanmu tidak memberi target, sebaiknya kamu memberi dirimu sendiri target penjualan. Biar kerjanya tidak seenaknya, biar kalau terbiasa mengejar target dengan sendirinya skill berjualannya semakin terasah.